Balik lagi nih bersama TS di blog kesayangan kita ini. Kali ini ane mau share cara make SSH untuk remote debian. Enak dah pokoknya pake...

Debian Wheezy : IP Address, SSH, Repository


Balik lagi nih bersama TS di blog kesayangan kita ini. Kali ini ane mau share cara make SSH untuk remote debian. Enak dah pokoknya pake SSH mah, sebelumnya ane udah share tentang pengertian SSH, bisa dibuka disini.

Di TS ini kita juga akan bahas cara menambahkan repository publik (kambing, kebo, negara US, DLL) hanya dengan kopi paste dengan SSH.

Misal kita menggunakan VirtualBox. Lalu mau memasukkan script repository publik seperti ini 
repository publik:
nano /etc/apt/sources.list
deb http://ftp.de.debian.org/debian wheezy main contrib non-free
deb-src http://ftp.de.debian.org/debian wheezy main contrib non-free
deb http://ftp.de.debian.org/debian wheezy-updates main contrib non-free
deb http://ftp.de.debian.org/debian-security wheezy/updates main contrib non-free

Pasti sangat melelahkan bukan mengetik repo publik seperti itu bukan? inilah gunanya ssh. Misal kita ingin menambah repo, hanya dengan step :
  1. Search Repo Publik menggunakan browser misal: Chrome 
  2. Lalu copy scriptnya
  3. Jalankan "Putty" lalu login menggunakan usernya
  4. Buka "nano /etc/apt/source.list" menggunakan Putty
  5. Klik kiri pada jendela, dan selesai :v.
Daripada ribet ngetik satu persatu, nah inilah keunggulan SSH. Sekarang kita coba Remote menggunakan SSH.


1. Install Openssh-server

Nah install terlebih dahulu paket openssh-server bila anda tidak mengintall SSH server saat instalasi Debian, Perintahnya : 
apt-get install ssh openssh-server
Nah sudah terinstall ? sekarang kita jalankan :
Service ssh start

2. Masukkan IP Address

Karena kita menggunakan Repo Publik, pastikan IP address yang anda isi terkoneksi ke INTERNET. Bila tidak, ya gak ada gunanya kita set Repo.
Kita edit sedikit di file network dengan perintah: "SESUAIKAN!!"
nano /etc/network/interfaces
# This file describes the network interfaces available on your system
# and how to activate them. For more information, see interfaces(5).

# The loopback network interface
auto lo
iface lo inet loopback

# The primary network interface
#allow-hotplug eth0
#iface eth0 inet dhcp
auto eth0
iface eth0 inet static
        address 192.168.6.180
        netmask 255.255.255.0
        network 192.168.6.0
        broadcast 192.168.0.255
        gateway 192.168.6.1

Kita masukkan DNS nya, bisa menggunakan DNS google atau router atau server. Bila tidak dimasukkan DNS, maka tidak akan terkoneksi ke INTERNET!!

Lalu kita akan membuat file untuk DNS nya. Biasanya sih bikin file baru. Coba masukkan perintah ini.
nano /etc/resolv.conf
nameserver 8.8.8.8
nameserver 192.168.6.1

isikan seperti gambar diatas. Lalu tekan "CTRL+X" lalu buat file baru "Y" dan tekan "Enter".
Sekarang kita restart network-nya:
/etc/init.d/networking restart

Kita cek apakah IP di interface kita sudah sesuai atau belum dengan perintah
ip address

root@ihsan:~# ip addr
1: lo: <LOOPBACK> mtu 16436 qdisc noop state DOWN
    link/loopback 00:00:00:00:00:00 brd 00:00:00:00:00:00
2: eth0: <BROADCAST,MULTICAST,UP,LOWER_UP> mtu 1500 qdisc pfifo_fast state UP qlen 1000
    link/ether 08:00:27:78:93:d0 brd ff:ff:ff:ff:ff:ff
    inet 192.168.6.180/24 brd 192.168.6.255 scope global eth0
    inet6 fe80::a00:27ff:fe78:93d0/64 scope link
       valid_lft forever preferred_lft forever
root@ihsan:~#


Sudah berubah kan IP nya ?? coba anda "ping 8.8.8.8" apakah terkoneksi ke internet atau tidak.




3. Jalankan Putty

Sudah didownload kan putty untuk clientnya ? pastikan client anda menggunakan OS model GUI. Lalu sesuaikan IP client agar satu network dengan IP Server
Buka aplikasi Putty nya :

Lalu loginlah:

Sudah ?? oke sekarang buka source.list
nano /etc/apt/sources.list
deb http://ftp.de.debian.org/debian wheezy main contrib non-free
deb-src http://ftp.de.debian.org/debian wheezy main contrib non-free
deb http://ftp.de.debian.org/debian wheezy-updates main contrib non-free
deb http://ftp.de.debian.org/debian-security wheezy/updates main contrib non-free

Copy script diatas (CTRL+C), lalu klik kanan pada SSH di putty. Maka anda tidak perlu lagi memasukkan link script secara manual. Cukup memudahkan bukan ?
Keluar dan simpan
Mungkin itu aja yang bisa saya sampaikan, wassalamu'alaikum warahmatullah wabarakatuh

0 comments:

Seperti yang kita tahu, bahwa dunia teknologi pun kian berkembang hingga saat ini. Keperluan akan software menjadi alasan utama perkemban...

Debian Wheezy : Upgrade ke Jessie

Seperti yang kita tahu, bahwa dunia teknologi pun kian berkembang hingga saat ini. Keperluan akan software menjadi alasan utama perkembangan yang menuntut sektor industri melakukan Upgrade. Upgrade juga berfungsi untuk pengoptimalan kinerja dari OS Debian Wheezy ini. Setelah sekian lama, akhirnya Debian mengeluarkan seri Debian terbaru mereka bernama "Jessie".
Untuk kelebihan dan kekurangan Debian Jessie ketimbang Debian Wheezy, anda bisa mencarinya di google. Saya hanya akan membahas tentang cara upgrade "AMAN" dari debian Wheezy ke Debian Jessie. Berikut adalah tutornya 

Backup Semua Konfigurasi Dan Data

Sebelum anda memulai upgrade, sebaiknya anda membackup semua data yang anda perlukan. Itu bisa berupa Web Server, Database MySql, Konfigurasi pada /etc  atau data penting user di direktori /home. Mem-backup ini berfungsi bila data anda hilang saat Debian anda di Upgrade. Menaruh file Backup pun sebaiknya di storage external (bisa pada hardisk atau cloud) yang pasti aman. Berikut adalah cara mudah untuk membuat backup berekstensi .tar.gz agar lebih mudah dan cepat saat di backup nanti. 
Backup semua file dan konfigurasi pada direktori /etc:
tar -pczf etc.tar.gz /etc
Backup direktori website anda:
tar -pczf www.tar.gz /var/www
Backup data user yang berada di Home:
tar -pczf home.tar.gz /home
Bagi yang menistall ISP Config 3, silahkan backup file mail server (semua datanya):
tar -pczf vmail.tar.gz /var/vmail
Backup MySQL databases
mysqldump --defaults-file=/etc/mysql/debian.cnf -cCeQ --hex-blob --quote-names --routines --events --triggers --all-databases -r all_databases.sql
Nah, sekarang pindahkanlah file backup tadi (tar.gz dan .sql) ke drive yang aman.

Check the apt sources.list file

Nah persiapan awal sudah dilaksanakan. Sebelum kita eksekusi, ada baiknya anda menge-cek source.list Debian Wheezy anda di cek terlebih dahulu. Nah biasanya kalau kita meng-upgrade Debian ini, pasti ada beberapa aplikasi yang belum "kompatibel" dengan Debian versi terbarunya. Mungkin saja ada beberapa paket yang eror dan tidak menyesuaikan dengan otomatis untuk urusan kompatibel nya. Nah untuk menghindari hal tersebut, maka kita pastikan di source.list ada tulisan "wheezy" dan gak ada tulisan "stable".
Nah sekarang kita edit file /etc/apt/source.list dengan mengganti seluruh repository lama, dan menggantinya dengan repository publik:
nano /etc/apt/sources.list
deb http://ftp.de.debian.org/debian wheezy main contrib non-free
deb-src http://ftp.de.debian.org/debian wheezy main contrib non-free
deb http://ftp.de.debian.org/debian wheezy-updates main contrib non-free
deb http://ftp.de.debian.org/debian-security wheezy/updates main contrib non-free
Note :
  • Anda bisa menekan "CTRL+K" untuk menghapus seluruh list repository lama anda
  • Gak semua script link tersebut dari negara "de", mungkin ente bisa ngambil repository publik dari indo. Seperti link dari kambing.ui, dll. Menggunakan repository Publik dalam negeri juga bisa membantu meningkatkan kecepatan saat mendownload

Update the packages for Wheezy


Ikuti langkah berikut untuk menginstall semua paket wheezy yang kompatibel dengan versi setelahnya (update aplikasi) biar up to date. Ini dilakukan juga agar system anda dalam kondisi yang sangat baik saat upgrade nanti
apt-get update
Siap-siap buat upgrade
apt-get upgrade
Terus ketik:
apt-get dist-upgrade

Check the package state to ensure that no packages are on hold or in half installed state

Penting!! kita akan cek paket yang tadi di download itu agar terinstall semua. Upgrade tadi berguna agar setiap paket yang telah di update membuat debian 7 tadi daam keadaan yang bagus untuk upgrade (biar gak nambah-nambah masalah). Jika ada paket yang gagal install atau "on hold", benerin dulu deh biar masalah gak nambah panjang.
Cek lagi apakah paket sudah terinstall semua menggunakan dpkg. Nah perintah dibawah ini adalah database aplikasi apa saja yang sudah/berhasil terinstall. Bila ada yang gagal, lebih baik jangan dilanjutin. command:dpkg --audit
dpkg --get-selections | grep hold
Nah kalau gak muncul notif mencurigakan. Silahkan lanjut upgrade :D  

Update the sources.list for Jessie

Nah bila udah keinstall paket buat jessie nya. Sekarang kita update nih repository publik untuk Jessie-nya di /etc/apt/sources.list 
nano /etc/apt/sources.list
Dan replace dengan :
deb http://ftp.de.debian.org/debian/ jessie main contrib non-free
deb-src http://ftp.de.debian.org/debian/ jessie main contrib non-free


deb http://httpredir.debian.org/debian jessie-updates main contrib non-free
deb-src http://httpredir.debian.org/debian jessie-updates main contrib non-free


deb http://security.debian.org/ jessie/updates main contrib non-free
deb-src http://security.debian.org/ jessie/updates main contrib non-free
Terserah mau samain repo nya atau gak, kalau punya koneksi kenceng sih gak masalah :D. Lanjut!!
apt-get update

Jessie Upgrade in two steps

Nah udah berubah kan repo nya. Sekarang kita upgrade lagi nih dengan perintah "apt-get upgrade" untuk install paket terbaru dari repo publik terbaru. Dan lanjutin perintah "apt-get dist-upgrade" untuk upgrade distribusi paketnya (nge-pastiin kalau semua paket terdistribusi untuk Jessie)
Start with the update by running this command:
apt-get upgrade
Next we will do the distribution upgrade by running:
apt-get dist-upgrade
A reboot is required to finish the upgrade and load the new kernel:
reboot

Check the update

Untuk liat versi debian nya, silahkan cek dengan perintah
cat /etc/os-release
Cieee udah ke upgradee!!

0 comments:

Kembali lagi bersama saya. Kali ini saya ingin share tentang NFS. Sebelumnya saya sudah share mengenai Intalasi NFS di CentOs7. Sekaran...

Debian Wheezy : NFS di Debian


Kembali lagi bersama saya. Kali ini saya ingin share tentang NFS. Sebelumnya saya sudah share mengenai Intalasi NFS di CentOs7. Sekarang saya ingin share tentang Instalasi NFS di Debian 7.2 Wheezy. Saya menggunakan repository online dikarenakan Internet yang cukup kencang di tempat kerja saya. 


Apa itu NFS ? Sistem berkas jaringan (Inggrisnetwork file system disingkat NFS) adalah sebuah kumpulan protokol yang digunakan untuk mengakses beberapa sistem berkas melalui jaringan. Spesifikasi NFS didefinisikan dalam RFC 1094, dan saat ini telah mencapai versi 3 yang didefinisikan dalam RFC 1813-menurut wiki

Jadi NFS itu adalah protokol jaringan yang digunakan untuk mengakses suatu berkas melalui sebuah jaringan. Mirip-mirip dengan FTP, jadi si NFS Client nanti bisa mengakses (mengedit ataupun mengambil) berkas yang telah di share oleh NFS Server. 

NFS ini sangat berguna karena si client hanya tinggal mengakses direktorinya saja tanpa harus memasukkan Username seperti di FTP. Bila kalian menginginkan sharing file yang cepat, maka inilah jawabannya. Sekarang kita masuk ke konfigurasi

1 Catatan Penting!
Saya menggunakan 2 Debian 7.2 , satu sebagai server dan satu lagi sebagai Client. B
·         NFS Server : IP address: 192.168.5.180
·         NFS Client : IP address: 192.168.5.xx

Saya menggunakan dua direktori yang nanti saya akan buat untuk NFS. Semua direktori berada di direktori root, yaitu :
·         /anjay = untuk opsi direktori mode standar (user bebas mengedit berkas)
·         /tapir = untuk opsi “no_root_squash” (user hanya bias mengambil)


2 Installing NFS

server:


Kita install paket NFS terlebih dahulu dengan perintah :
apt-get install nfs-kernel-server nfs-common


Lalu kita taruh NFS ini agar berjalan saat startup, dan jalankan 
service nfs restart


Konfigurasi client:


Di client Debian ini, kita hanya menginstall NFS tanpa kernel untuk servernya :
apt-get install nfs-common

3. Export Direktori Untuk Server

server:


Saya ingin membuat direktori baru pada root yaitu /anjay dan /tapir . Alasan saya menggunakan 2 direktori yang berbeda ini agar kita bisa mencoba 2 tipe mode untuk mengakses NFS Server ini. Direktori /anjay dibagikan untuk mode standar, jadi user atau siapapun bisa mengedit file berkas ini seperti user nobody dan grup ungroup. Sedangkan direktori /tapir  menggunakan opsi  "no_root_squash" dimana NFS Server bertanggung jawab penuh atas izin dari berkas tersebut (user dan group saja).   

Pertama-tama buat direktori /anjay  terlebih dahulu
mkdir /anjay
chown nobody:nogroup /anjay
chmod 755 /anjay

Direktori /tapir belum ada di server anda, buatlah terlebih dahulu dengan perintah:
mkdir /tapir
chown root:root /tapir
chmod 755 /tapir




Sekarang kita harus edit dikit nih file di /etc/exports  dimana kita bisa mengekspor (mengirim keluar) berkas untuk dibagikan ke seluruh NFS Client. Kita akan meng-ekspor direktori /anjay dan /tapir untuk ke client. Kalau anda ingin mempelajari lebih lanjut tentang Ekspor ini, ketikkan periintah:
man 5 exports


Sekarang kita harus edit sedikit file di exports nya:
nano /etc/exports
/anjay           192.168.0.101(rw,sync,no_subtree_check)
/tapir        192.168.0.101(rw,sync,fsid=0,crossmnt,no_subtree_check,no_root_squash)











  rw : memberikan akses read and write kepada client,
  no_root_squash : tidak ada penyamaan root pada client dengan root pada server,
  no_subtree_check : tidak ada pengecekan subtree pada direktori yang dimount,
  sync : untuk sinkronisasi antara perubahan di client dengan direktori yang sebenarnya di server.

Untuk mengaktifkan konfigurasi /etc/exports , kita restart kernel NFS Servernya :
/etc/init.d/nfs-kernel-server restart


4 Mounting the NFS shares on the Client

client:

Pertama kita harus membuat direktori untuk mout file NFS nya, contoh :
mkdir -p /mnt/nfs/anjay
mkdir -p /tapir

Lalu, sekarang kita coba untuk me-mounting 2 file NFS tersebut:
mount 192.168.0.100:/anjay /mnt/nfs/anjay
mount 192.168.0.100:/tapir /tapir

Kita cek, apakah 2 NFS tersebut sudah ter-mount oleh client atau belum :
df -h

[root@client ~]# df -h
Filesystem            Size  Used Avail Use% Mounted on
/dev/mapper/vg_server2-LogVol00
                      9.7G  1.7G  7.5G  18% /
tmpfs                 499M     0  499M   0% /dev/shm
/dev/sda1             504M   39M  440M   9% /boot
192.168.0.100:/anjay   9.7G  1.7G  7.5G  19% /mnt/nfs/anjay
192.168.0.100:/tapir
                      9.7G  1.7G  7.5G  19% /tapir
[root@client ~]#


dan
mount

[root@client ~]# mount
/dev/mapper/vg_server2-LogVol00 on / type ext4 (rw)
proc on /proc type proc (rw)
sysfs on /sys type sysfs (rw)
devpts on /dev/pts type devpts (rw,gid=5,mode=620)
tmpfs on /dev/shm type tmpfs (rw)
/dev/sda1 on /boot type ext4 (rw)
none on /proc/sys/fs/binfmt_misc type binfmt_misc (rw)
sunrpc on /var/lib/nfs/rpc_pipefs type rpc_pipefs (rw)
192.168.0.100:/anjay on /mnt/nfs/anjay type nfs (rw,vers=4,addr=192.168.0.100,clientaddr=192.168.0.101)
192.168.0.100:/tapir on /tapir type nfs (rw,vers=4,addr=192.168.0.100,clientaddr=192.168.0.101)
[root@client ~]#

5 Testing

Sekarang kita coba di client, kita coba membuat file test.txt sebagai percobaan pada 2 NFS

client:
touch /mnt/nfs/anjay/test.txt
touch /tapir/test.txt

Sekarang, kita cek di server apakah folder yang sudah di kirim sukses atau tidak
server:
ls -l /anjay/

[root@server ~]# ls -l /anjay
total 0
-rw-r--r-- 1 nobody nogroup 0 Feb 02 16:58 test.txt
[root@server ~]#


ls -l /var/nfs
[root@server ~]# ls -l /tapir
total 0
-rw-r--r-- 1 root root 0 Feb 02 16:58 test.txt
[root@server ~]#


Catatan : Perbedaan kepemilikan di direktori NFS /anjay  bisa diakses nobody atau nogroup dan gak ada kepemilikan khusus di direktori ini. Berbeda dengan direktori NFS /tapir  , ini bisa hanya bisa diakses sebagai root untuk mengambil /tapir/test. yang kepemilikan nya dimiliki oleh user and group root.


6 Mounting NFS Shares At Boot Time
Instead of mounting the NFS shares manually on the client, you could modify /etc/fstab so that the NFS shares get mounted automatically when the client boots.

client:

Open /etc/fstab and append the following lines:
vi /etc/fstab
[...]
192.168.0.100:/anjay  /mnt/nfs/anjay   nfs      rw,sync,hard,intr  0     0
192.168.0.100:/tapir  /tapir   nfs      rw,sync,hard,intr  0     0

Instead of rw,sync,hard,intr you can use different mount options. To learn more about available options, take a look at

man nfs


To test if your modified /etc/fstab is working, unmount the shares and run mount -a:
umount /mnt/nfs/anjay
umount /tapir
mount -a


You should now see the two NFS shares in the outputs of
df -h
[root@client ~]# df -h
Filesystem            Size  Used Avail Use% Mounted on
/dev/mapper/vg_server2-LogVol00
                      9.7G  1.7G  7.5G  18% /
tmpfs                 499M     0  499M   0% /dev/shm
/dev/sda1             504M   39M  440M   9% /boot
192.168.0.100:/home/client1   9.7G  1.7G  7.5G  19% /mnt/nfs/home/client1
192.168.0.100:/var/www
                      9.7G  1.7G  7.5G  19% /var/www
[root@client ~]#

and
mount
[root@client ~]# mount
/dev/mapper/vg_server2-LogVol00 on / type ext4 (rw)
proc on /proc type proc (rw)
sysfs on /sys type sysfs (rw)
devpts on /dev/pts type devpts (rw,gid=5,mode=620)
tmpfs on /dev/shm type tmpfs (rw)
/dev/sda1 on /boot type ext4 (rw)
none on /proc/sys/fs/binfmt_misc type binfmt_misc (rw)
sunrpc on /var/lib/nfs/rpc_pipefs type rpc_pipefs (rw)
192.168.0.100:/home/client1 on /mnt/nfs/home/client1 type nfs (rw,vers=4,addr=192.168.0.100,clientaddr=192.168.0.101)
192.168.0.100:/var/www on /var/www type nfs (rw,vers=4,addr=192.168.0.100,clientaddr=192.168.0.101)
[root@client ~]#

0 comments: